Pertentangan Sosial

semenjak kita tau apa yg menurut kita salah dan apa yg menurut kita benar, pertentangan selalu ada di sekitar kita. ini ternjadi karena beberapa penyebab, seperti :

• Perbedaan Kepentingan
• Kondisi masyarakat yang majemuk
• Tidak terbiasa mengambil keputusan secara musyawarah
• Ingin menang sendiri
• menganggap keputusannya benar tanpa memikirkan masukkan orang lain, dll.

dengan permasalahan diatas pertentangan sosial masih marak. bahkan terkadang sampai jatuh korban.

seperti yg dilakukan oleh FPI, dengan mengatasnamakan agama, mereka dengan seenaknya menghancurkan tempat/sesuatu yg mereka anggap salah. padahal secara logika, hal yg mereka anggap salah belum tentu seutuhnya salah.

atau bisa dibicarakan dengan baik. namun karena kurangnya rasa sosial dan pengertian hukum, mereka malah berlaku seenaknya

kota, masyarakat kota & pembangunan perkotaan

berbeda dengan di desa, di kota perkembangannya sangatlah maju. hampir setiap hari ada hal yg baru dan berkembang. beribu ribu kendaraan bermotor dibeli setiap harinya. ini menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan.

belim lg dengan penataan kota yg kurang bergitu rapi sehingga semakin hari semakin padat jalanan kota. masyarkat kota sering kali bertindak seenaknya. karena ia merasa sudah membayar pajak dan mempunyai hak menggunakan fasilitas jalan raya sesuka mereka, padahal nilai tenggang rasa harus tetap terlaksana walaupun sudah membayar pajak.

ini yg membuat masyarkat kota cenderung stress. disamping itu harga kebutuhan yg semakin melunjak dan pendapatan yg tetap membuat tingkat kriminalitas naik pesat. ini yg harus diperbaiki oleh generasi selanjutnya.

Desa, Masyarakat Desa & Pembangunan Desa

seperti tugas sebelumnya, masyarakat desa masih mengandalkan musyawarah serta lebih erat dalam bersosialisasi. dalam kehidupan sehari hari, masyarakat desa terbiasa untuk saling tolong menolong dalam bentuk apapun selagi mereka mampu.

tidak hanya dalam bersosialisasi, dalam pembangunan, masyarakat desa cenderung gotong royong dr pada harus membayar tukang. hal ini di jalankan bukan karena keterbatasan dana melainkan ingin mempererat tali persaudaraan diantara mereka

masyarakat desa biasanya membangun masjid beramai ramai supaya tau bagaimana rasanya membangun masjid tersebut dan bangga menggunakan masjid yg mereka bangun di desanya.

Pelapisan Sosial Desa dan Kesamaan Derajat

pelapisan sosial desa dan kesamaan derajat di indonesia sepertinya sangat tidak stabil. masyarakat di desa masih memiliki rasa sosial yg tinggi melebihi masyarakat kota. hal ini dibuktikan dengan masih adanya rapat RT, asosiasi kepala desa, paguyuban paguyuban dan jg siskamling setiap malam

hal ini tidak memungkinkan menyamakan derajat masyarakat desa dengan masyarakat kota yg lebih membeda bedakan derajat masing masing individu. contohnya jika disuatu lokasi kantor/kampus terdapat beberapa orang yg menggunakan mobil dan menggunakan motor.

pengguna mobil lebih akrab dengan sesama pengguna mobil karena dianggap 1 jalan dan pikiran. pdahal belum tentu pengguna motor tidak mengetahui tentang mobil.

disinilah nilai sosial dan kesamaan derajat perlu di bangkitkan kembali